Khamis, Mei 07, 2009

10 ciri generasi yang mempunyai tuhan (ALLAH s.w.t); siri 4

Harishun 'ala Waqtihi

Pandai menjaga waktu. Hal waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya.

Allah Swt memberikan waktu kepada individu manusia dalam jumlah yang sama, 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah mutiara kata yang menyatakan: 'Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.'

Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh itu setiap muslim amat dituntut untuk meguruskan waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Antara yang ditekankan oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, iaitu waktu hidup sebelum mati, sihat sebelum sakit, muda sebelum tua, lapang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
Waktu lebih mahal dari emas, waktu adalah kehidupan yang tidak akan kembali semula.
Sahabat Nabi s.aw sentiasa berdoa agar diberkati waktu yang ada pada mereka.
..Aku (masa) adalah makhluk baru.. menjadi saksi kepada manusia.

Munazhzhamun fi Syu'unihi

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur'an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik.

Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu urusan dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya penerusan dari kefahaman ilmu adalah diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.
Untuk manfaatkan waktu dengan baik.. perlu penyusunan dalam segala urusan.
Gunakan segala masa dan tenaga tersusun untuk manfaat Islam dan dakwah.

Catatan editor: Sebenarnya, apa-apa pun kebaikan yang kita buat memang akan berbalik pada kita. Begitulah sebaliknya.

Tiada ulasan: